August 22, 2012
KEAJAIBAN DUNIA
Tujuh keajaiban dunia yang baru telah terpilih,
yaitu Tembok besar China, Petra Yordan, Pyramid Itza Mezico, Colosseum Roma,
patung Kristus penebus Brasil, Taj Mahal India, dan Machu Picchu Peru.
Penetapan tujuh keajaiban dunia tersebut merupakan pilihan dari 100 juta orang
di seluruh dunia lewat situs internet dan pesan singkat (SMS) telepon seluler
yang diadakan oleh Swiss Foundation.
Sekarang mari kita coba memirip-miripkan bentuk
tujuh keajaiban dunia yang baru dengan tujuh bangunan di Indonesia yang
dianggap mirip dengan 7 bangunan tersebut untuk menunjukkan bahwa bangunan di
Indonesia tidak kalah indah dengan bangunan kejaiban dunia bahkan ada di antara
bangunan di Indonesia itu yang juga layak dijadikan sebagai keajaiban dunia.
Berikut tujuh keajaiban dunia dan bangunan di Indonesia yang
dimiripkan :
1. Tembok Besar China VS
Benteng Kraton Wolio Buton
Tembok ini dibangun untuk pertahanan Dinasti China dari
serangan Mongol. Tembok Besar China
merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia. Di tempat-tempat
strategis yang dilalui Tembok Besar China terdapat banyak benteng
pertahanan. Pada dasarnya Tembok Besar China adalah sebuah benteng yang
disusun dan disatukan dari sekumpulan benteng-benteng yang lebih kecil yang
memang sudah ada sebelumnya.
Benteng Kraton Wolio Buton
Benteng ini terletak
di Kota Bau-Bau, wilayah eks kesultanan Buton provinsi Sulawesi Tenggara.
Benteng ini memiliki tembok panjang yang mengelilingi perkampungan adat asli
Buton. Luasnya kurang lebih 22 hektar dan telah mendapat predikat sebagai
benteng terluas di Indonesia dari MURI.
MURI juga masih memberikan harapan untuk meraih
predikat ‘Internasional’ sebab benteng Keraton Buton diprediksi bakal menambah
deretan ‘keajaiban dunia’ yakni sebagai benteng terluas di dunia. Letaknya yang
strategis berada di atas bukit sangat menakjubkan.
2. Petra
VS Goa gajah
Petra merupakan Kota
yang didirikan dengan memahat dinding batu yang terletak di Jordania. Di tempat
ini dibuat goa-goa buatan manusia yang dipahat pada dinding batu menyerupai
bangunan. Di Petra terdapat gerbang utama kota Petra yang terkenal,
yakni “The Treasury”. The Treasury berupa bangunan dengan pilar-pilar besar
yang langsung dipahat dan diukir pada bukit berbatu cadas.
Goa Gajah merupakan goa buatan yang dipahatkan
dalam bagian tebing batu padas keras. Dibuat dengan cara melubangi bukit batu
keras sebagai tempat pertapaan yang dilengkapi dengan tempat pemandian suci
(Petirtaan). Permukaan sisi depan goa dipenuhi hiasan pahatan. Pada mulut goa
itu terdapat pahatan muka raksasa yang menyeramkan dengan kedua matanya bulat
besar. Mulut goa digambarkan sebagai mulut dari raksasa. Ini merupakan salah
satu bangunan di dunia sebagai goa buatan yang dipahat dalam tebing batu keras.
Goa Gajah terletak di Gianyar, Bali .
3. Chichén Itzá VS Candi Borobudur
Chichén Itzá adalah suatu Situs peninggalan
arkeologi suku Maya yang terletak di Yucatán, Mexico. Disitu terdapat Piramida
Kukulcan yang merupakan kuil yang menyerupai dengan bentuk bangunan piramid.
Kuil Kukulkan berupa piramid bertangga, dengan teras-teras. Di setiap sisi
piramid segi empat itu terdapat anak tangga menuju puncak. Berbeda dengan
bentuk arsitektur Piramida Mesir, piramida bangsa Maya bukanlah merupakan
piramida berbentuk kerucut, karena pada puncaknya terdapat sebuah bidang datar
yang digunakan sebagai tempat ritual mereka.
Borobudur merupakan candi Budha terbesar di Indonesia yang
terletak di Jawa Tengah. Sebelumnya, saya memiripkan bangunan Borobudur
dengan bangunan piramid
karena memang sekilas bentuk bangunan ini mirip dengan piramid. Bentuk piramid
juga ada pada bangunan Chichen Itza .
Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur
berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara
manapun. Candi Borobudur walaupun tidak dimasukkan dalam tujuh keajaiban dunia
baru tapi sebenarnya Borobudur pantas disebut
sebagai salah satu keajaiban dunia.
Colosseum
Nama asli bangunan ini adalah Flavian
Amphiteatre, adalah bangunan teater terbuka berbentuk elips di pusat kota Roma,
Italia. Bangunan terbesar di jaman Romawi ini mampu menampung 50.000 penonton,
digunakan sebagai kontes gladiator dan pertunjukan kepada publik. Colloseum
merupakan sebuah stadion acara-acara kenegaraan pada saat itu. Stadion
sepakbola modern banyak yang meniru bentuk Colosseum.
No comments:
Post a Comment